ANALISIS FAKTOR INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP VOLATILITAS HARGA SAHAM (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM INDEKS LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA)

Authors

  • Nadhilah Fajrina Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jayabaya
  • Andriani Lubis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jayabaya
  • Mustangin Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jayabaya

Abstract

Volatilitas adalah pengukuran statistik untuk fluktuasi harga selama periode tertentu.  Bagi masyarakat umum, volatilitas seringkali disamakan dengan risiko. Semakin tinggi volatilitas, maka ketidakpastian dari return yang akan diperoleh juga akan semakin tinggi. Ada beberapa faktor makro dan mikro yang mempengaruhi tingginya volatilitas yang terjadi pada harga saham Indeks LQ-45, seperti inflasi, tingkat suku bunga, volume perdagangan, laporan merger, laporan keuangan perusahaan dan lain-lain. Inflasi merupakan faktor yang paling dominan terhadap volatilitas harga saham, di mana terdapat hubungan yang positif antara inflasi dan volatilitas harga saham. Tujuan penelitian ini adalah untuk : (i) mengetahui pengaruh tingkat inflasi terhadap volatilitas harga saham, (ii) mengetahui pengaruh tingkat suku bunga terhadap volatilitas harga saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap volatilitas harga saham, tingkat suku bunga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap volatilitas harga saham, tingkat inflasi dan suku bunga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap volatilitas harga saham secara bersama-sama. 

Kata kunci : tingkat inflasi, tingkat suku bunga, volatilitas harga saham

Downloads

Published

2024-04-08

How to Cite

Nadhilah Fajrina, Andriani Lubis, & Mustangin. (2024). ANALISIS FAKTOR INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP VOLATILITAS HARGA SAHAM (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM INDEKS LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA). Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Entitas, 4(1), 42–52. Retrieved from https://ejournal-jayabaya.id/Entitas/article/view/180